HOME

Senin, 18 Juni 2012

SESUATU YANG INDAH

SESUATU YANG INDAH

Disebuah gedung megah di bilangan Jakarta Selatan, sedang dilaksanakan akad nikah 2 sejoli yang cantik dan tampan, sebut saja mereka Radit & Dinda. Saat itu adalah tanggal 20 February (maaf yah, ga disebutin tahunnya). Saat itu mereka benar – benar sangat bahagia sekali begitu pun kedua orang tua mereka yang terharu sampai meneteskan air mata. Saat akad nikah ”Bagaimana mempelai pria sudah siap ?”ucap penghulu yang akan menikahkan mereka. Lalu Radit menjawab ”I...iiiyaaa saya siap”ucap Radit dengan nada dag dig dug. ”Lalu bagaimana dengan mempelai wanita, apakah anda sudah siap ?”ucap penghulu kepada Dinda. Lalu Dinda menjawab dengan lancar ”Ya, saya siap”ucap langsung. Sontak penghulu menjawab ”Baiklah bisa kita mula ijab kabulnya?”ucap sang Penghulu. ”Ya silahkan”ucap para wali & kedua mempelai. ”Baiklah Ananda Radit, saya nikahkan engkau dengan Adinda Natashya bin Aldi Soekarta dengan seperangkat alat shalat dan emas 20 gram dibayar tunai”ucap sang penghulu lancar. Lalu Radit langsung mengulangnya dengan diawali basmallah ”Saya terima nikah dan kawinnya Adinda Natashya bin Aldi Soekarta dengan seperangkat alat shalat dan emas 20 gram dibyar tunai.”ucap Radit lancar. ”Bagaimana para saksi ? ”SYAH” ?”ucap sang penghulu. ”SYAH”ucap para wali dan semua saksi. ”Alhmdulillahi robbilalamin”ucap semua tamu dan pengantin. ”Nah, sekarang kalian sudah SYAH menjadi suami istri, silahkan sang istri untuk mencium tangan suami, dan sang suami mencium kening sang istri. Saat itu kedua mempelai tersenyum bahagia. Dinda menangis sambil tersenyum bahagia karena ia sudah menjadi seorang istri. Dan mereka pun menandatangani buku nikah. Beberapa jam kemudian mereka berdua bersiap-siap untuk menuju ke tempat pelaminan.
Radit & Dinda mengenakan baju pengantin berwarna merah maron yang melambangkan cinta diantara mereka. Ditengah-tengah kebahagiaan mereka datanglah teman lama mereka yg sudah lebih dulu menikah yaitu Reno & Tasya. ”Hallo, selamat menempuh hidup baru ya untuk kalian ?”ucap Reno & Tasya. ”Ya, terimakasih”ucap Dinda dengan nada biasa. Saat Radit melihat wajah mereka ”Lho Tasya,reno, ya ampun ternyata kalian ?”ucap Dinda. ”Gimana nih, udh isi blum bro ?”ucap Radit iseng kepada Reno. ”alhamdulillah, udah bro, baru mau jalan 4 bulan bro ?haha”ucap Reno. ”Wah, selamat ya Ren.”ucap Radit lagi. ”Yomaaan, makasih bro, semoga cepet dapet momongan yeee?haha”ucap Reno. ”Okee broo, do’ain ajaa Ren.”ucap Radit. Setelah dipelaminan mereka pun pulang ke rumah yang sudah dibeli Radit beberapa hari sebelum mereka menikah. ”Akhirnya, kita sampai juga dirumah kita”ucap Radit. ”Ya benar, aku lelah sekali, ingin istirahat”ucap Dinda dengan nada lelah. ”Yasudah, kamu istirahat dulu saja sayang, tapi jangan tidur dulu yah, kan ini malam pertama kita.”ucap Radit. ”Iya, sayang tenang saja, aku ga akan lupa koo”ucap Dinda sambil tersenyum. (maaf ya, malam pertamanya ga diceritain, cz takut ada salah paham).     Beberapa bulan setelah malam pertama, Dinda meresa badannya tidak enak & mual-mual. Radit panik & langsung membawa Dinda ke rumah sakit untuk memeriksakan keluhannya tersebut. ”Sayaangg..kamu kenapa ?”ucap Radit ingin tahu. ”Mungkin aku hanya masuk angin sayang.”ucap Dinda dengan yakinnya. ”Sudahlah sayang, kita periksakan saja keluhannmu kerumah sakit”ucap Radit sambil membujuk sang istri. ”Baiklah sayang, kalu begitu aku akan menuruti permintaanmu”ucap sang istri. Akhirnya radit membawa Dinda kerumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, Radit langsung membawa Dinda ke dokter langganannya. Namanya dokter Efferndi. Beberapa menit setelah diperiksa. Dokter Effendi tersenyum kepada suami istri itu. ”Mengapa dokter tersenyum seperti itu ?”ucap Radit bingung. ”Iya dok, ada apa dengan saya ?”ucap Dinda menambahkan. Lalu sang dokter menjabat tangan Radit, dengan rasa bingun Radit pun menanyakannya lagi. ”sebenarnya ada apa dok ?”ucap Radit masih bingung. ”Selamat Radit, istri anda ”HAMIL” ”ucap sang dokter sambil tersenyum. ”Alhamdulillahi robbilalamin”ucap Radit. Akhirnya, saya jadi calon ayah jugaa”ucap radit bahagia. ”Dokter serius ?”ucap Dinda dgn senyum bahagia. ”Ya, saya serius, sekali lagi selamat ya”ucap dokter Effendi. ”Kira-kira saya sudah telat berapa lama dok ?”ucap Dinda ingin tahu. ” Kamu sudah telat 3 minggu”ucap dokter tersebut.
Hari – hari dijslsni selalu bersama, semenjak Dinda hamil, Radit agak mengurangi pekerjaanya & sering pulang cepat karena rasa cemas & rindu terhadap istri & calon anaknya. ”Assalamualaikum”ucap Radit sambil mengetuk pintu rumahnya. Lalu sang istri menjawab ”Wa’alaikumsalam”. ”owh ya, mami mau makan apa ? nanati papai beliin”ucap Radit dengan bersemangat. ”nanati ajaa pii, kamu kan cape baru pulang istirahat dulu ajaa”ucap sang istri mencurahkan perhatiannya kepada sang suami. ”Udah gpp ko mami, apa sih yg engga buat istriku tersayang”ucap Radit membercandai Dinda. ”Jadi, mami mau makan apa ?”ucap Radit lagi. ”emmhhh, mami mau makan bubur ayam pii”ucap Dinda dengan nada manja. ”
Bulan demi bulan perut Dinda semakin membesar. Dan perhatian Radit makin tercurahkan kepada Dinda sang istri. Saat usia kandungannya 7 bulan. Radit pun mengajak Dinda untuk memeriksakannya. Sesampainya dirumah sakit, Radit langsung menuju ke ruangan dokter Effendi. Dan sang dokter langsung memeriksa Dinda. ”Bagaimana keadaaan calon anak & istri saya dok ?”ucap Radit dengan bersemangat. ”Alhamdulillah, sejauh ini keadaan calon anak & istri anda sangat baik, saat saya USG sepertinya ada 2 janin & sepertinya anak anda kembar ?”ucap sang dokter sambil tersenyum. ”Apa ? kembar ? Alhamdulillah, terimakasih Yaa Allah, saya janji akan mejaga istri saya sampai melahirkan nanti”ucap Radit. ”Ya, selamat ya, anda adalah calon ayah yg baik”ucap sang dokter memuji Radit. ”Ahh, dokter bisa saja”ucap Radit sambil tersipu malu. ”Yasudah dok, kalu begitu saya permisi pulang dulu”ucap Radit sambil merangkul Dinda. ”Ya, silahkan.”ucap dokter.
Akhirnya Radit & Dinda pulang kerumah. Radit sangat menjaga Dinda dengan cekatan.
2 bulan kemudian, hari kelahiran sang anak yg ditunggu-tunggu oleh Radit & Dinda. Saat dikamar ”Mii, kira-kira anak kita kembarnya laki-laki / perempuan ya ?”ucap Radit. ”Emmm, laki-laki, perempuan pii”ucap Dinda. ”Iya, juga ya mii.”ucap Radit menyetujui. Dengan nada terengah-engah ”Aduhh..perut aku sakit pii.”ucap Dinda kesakitan. ”Yasudah kita siap- siap ke rumah sakit.”ucap radit panik. ”Yaudahh, cepetan pii, aku udah ga tahan”ucap Dinda lagi. Akhirnya Radit menggendong Dinda ke dalam mobil & langsung menuju kerumah sakit.
Sesampainnya dirumah sakit, Dinda langsung masuk ruang persalinan. ”Sus, saya ingin ditemani suami saya”ucap Dinda sebelum melahirkan. ”Baiklah, saya akan memanggil suami anda.”ucap suster yg membantu menangani proses persalinan Dinda. Lalu suster keluar dan memanggil Radit ”Pak istri anda ingi ditemani anda didalam.”ucap Suster. ”Baiklah sus.”ucap Radit sambil masuk ke ruang persalinan. ”Sayang yang kuat ya, aku ada disini buat kamu.”ucap Radit. ”Iya sayang aku jaji, aku akan kuat demi anak kita.”ucap Dinda dengan nafas terengah-engah sambil memegang erat tangan Radit . Sudah selesai proses persalinan. Pukul 10.15 pada tgl 20 November (maaf ga disebutin tahunnya).
Anak mereka kembar yang pertama lahir anak laki-laki 5 menit kemudian kembarannya yang perempuan lahir. Dinda & Radit merasa sangat bahagia. ”Alhamdulillah akhirnya aku menjadi seorang ayah...”ucap radit sambil meneteskan air mata. ”Perjuangannku sungguh melelahkan, tpi apa arti semua itu bagi buah hatiku”ucap Dinda menangis. ”Akhirnya keluarga kecil kita lengkap dengan hadirnya sang buah hati.”ucap Radit. Akhirnya Radit mengazani k’2 anak kembarnya tersebut. Mereka sudah mengusulkan nama untuk anak mereka. ”Pii, gimana kalau yang laki-laki kita namakan ”DIRA ARDIANSYAH” ”ucap Dinda tersenyum. ”Apa itu DIRA ?”ucap Radit. ”DIRA itu ”DINDA & RADIT” pii”ucap Dinda. ”Wah, mami pintar, nama yang bgus, kalu begitu yang perempuan kita namakan ”DIRA NATASHYA” mii, seperti kepanjangan nama kamu, gimana ?”ucap Radit menambahkan. ”Wah, nama yang bagus pii.”ucap Dinda tersenyum.
Etelah beberapa hari dirumah sakit. Akhirnya mereka pulang dengan membawa kedua anak mereka dengan hati bahagia. Sesampainya dirumah, mereka langsung merawat si kembar ”DIRA” dengan cekatan. Akhirnya keluarga kecil Radit & Dinda  bahagia karena adanya si kembar sang buah hati mereka.



#END#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar