HOME

Selasa, 19 Juni 2012

SEBUAH PENGORBANAN UNTUK CINTA (Part 2 : Penyesalan)

Part 2 : Penyesalan

Kita kembali ke Part 1, dan ternyata sum sum tulang belakang Putri & Raffi cocok. Akhirnya Dokter langsung bertindak cepat & menuju ruang oprasi untuk mendonorkan sum sum tulang belakang Putri untuk Raffi. ”Anda sudah siap ?”tanya sang dokter. ”Ya, sya siap Dok.”ucap Putri tanpa panjang lebar lagi. ”Baiklah kita mulai sekarang pendonorannya.
Beberapa jam kemudian, oprasi pun selesai & berjalan dengan lancar. Saat keadaan Putri kritis ia meminta sang Dokter agar tdak memberitahu Raffi siapa yang mendonorkan sum sum tulang belakangnya. Beberapa menit kemudian setelah Dokter sudah berusaha untuk menyelamatkan Putri, detak jantung Putri makin melemah dan melemah, akhirnya Putri tidak dapat bertahan & tidak terselamatkan. Ia rela berkorban demi Raffi. Beberapa jam setelah oprasi raffi pun sadar. Raffi menanyakan kepada dokter siapa yang mendonorkan sum sum tulang belakangnya untuk dia. Dokter masuk ke ruangan tempat Raffi dirawat. ”Bagaimana keadaan anda ? apakah sudah lebih baik dari yang sebelumnya ?”tanya sang dokter. ”Ya dok, keadaan saya sudah cukup baik, siapa yang rela mendonorkan sum sum tulang belakangnya untuk saya ?”tanya Raffi. ”pendonor tidak memberitahu namanya, tapi yang mendonorkan sum sum tulang belakangnya untuk anda adalah seorang wanita.”ucap sang dokter menjelaskan. ”Siapakah dia ? saya ingin mengucapkan terimakasih untuk dia ?”ucap Raffi. ”Tapi..pendonor itu tidak dapat bertahan setelah oprasi tadi, ia sudah meninggal.”ucap sang dokter tanpa harapan. ”Apa ? meninggal ? sungguh mulia hati pendonor itu.”ucap Raffi. Tak lama setelah itu, Lenny teman Putri datang menjenguk Raffi sekaligus ingin menyampaikan amanat dari Putri. ”Hai Raf ?”ucap Lenny menyapa Raffi. ”Hai juga Len ? kamu tidak datang sama teman kamu yang nyebelin itu kan ?”ucap Raffi. ”Ya ampun Raf, kamu tuh ya, kenpa sih kamu masih aja benci sama dia, padahal dia kan udah ngedonorin ...??”ucap Lenny keceplosan. ”Maksud lo apa len ? ngedonorin apa ?”ucap Raffa bingung. ”Engga, itu, emh apa ya ? emhh..emhh..?”ucap Lenny gugup. ”Apa Len ? jangan bohongin gue !”ucap Raffi mulai emosi. ”Harusnya lo tuh terimaksih Raf, sama Putri, karna dia udah rela mempertaruhkan nyawanya demi lo, dan kalo ga ada Putri, mungkin lo udah meninggal sekarang !”ucap Lenny dengan emosi yang meledak-ledak. ”Gue makin ga ngerti deh sama omongan lo ? to the point aja deh ?”ucap Raffi bingung. ”oke, gue kasih tau yah, yang ngedonorin sum sum tulang belakangnya, buat lo, itu Putri !”ucap Lenny kesal. ”Ga, ini ga mungkin, lo pasri bohong ? jadi orang yang meninggal karna ngedonorinn sum sum tulang belakangnya buat gue, itu Putri ?”ucap Raffi. ”Ya, sekarang dia udah meninggal, dia rela berkorban demi lo, gue Cuma mau nyampein surat ini dari Putri kalo dia udah ga bangun lagi.”ucap Lenny sedih. Raffi langsung membaca surat yang isinya . . .

Raffi . . .
Sesuai apa yang aku amanatin ke Lenny, kamu baca surat ini saat aku tak bangun lagi.
Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu, jika aku punya salah sama kamu. Sampai sekarang pun aku ga tau kenapa kamu membenci aku. Tapi asal kamu tau aku sedih & aku ga mampu  berkata apa lagi agar kamu tidak membenciku. Aku rela lakukan apapun demi kamu, termasuk mendonorkan sum sum tulang belakang ku, dan aku juga rela mengorbankan nyawa aku hanya untuk kamu Raffi. Saat ini kamu hanya bisa merasakanku lewat surat ini. Aku hanya minta 1 permintaan sama kamu, jika kamu sembuh nanti, tolong kunjungi aku di tempat peristirahatan aku yang terakhir. Dan katakan kalau ”kamu udah maafin aku.” hanya itu Raf yang dapat aku sampaikan sama kamu.

Selamat Tinggal

Putri


    Setelah Raffi membaca surat Putri, Raffi pun merasa menyesal karna telah membenci Putri. Setelah Raffi keluar dari rumah sakit, ia langsung mengunjungi makam seorang wanita yang telah rela mengorbankan nyawanya untuk dia yang tak lain adalah orang yang dia benci yaitu Putri. Saat sampai di depan makam Putri ”Hai Put, apa kabar ? aku kesini atas permintaan kamu, aku menyesal Put, karna selama ini aku udah benci & kasar sama kamu, aku juga ingin meminta maaf Put sama kamu, kenapa aku harus meminta maaf dihadapan batu nisan kamu ! kenapa bukan dihadapan kamu langsung ! aku memang bodoh Put !  kenapa kamu sebodoh ini rela mengorbankan nyawamu untuk aku ? sesuai permintaan kamu dan di depan batu nisan kamu, aku udah maafin kamu Put, makasih ya Put atas pengorbanan kamu untuk aku.”ucap Raffi sambil menangis dihadapan batu nisan Putri. Jika memngingat pengorbanan Putri terhadap Raffi, membuat Raffi tak dapat membendung air matanya. Pengorbanannya sungguh mengharukan & memilukan.



#END#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar